Kabayan

Jum'at lalu (25/05/18) saya datang ke KABAYAN (Kajian Ba'da Isya'an) yang berhubung sedang bulan Ramadhan jadi lebih tepat singkatannya (Kajian Ba'da Ashar'an) karena diadakan pukul 16.00-adzan maghrib

Kajian diisi oleh Bapak Ikhwan Ahada, S. Ag.
Penyampaiannya sungguh menarik
Beliau bercerita masa mudanya bertemu dengan Pak A.R. Fachruddin sembari menyelipkan nilai-nilai yang sederhana namun perlu untuk disampaikan
Cerita beliau berlanjut sampai adzan maghrib berkumandang dan tidak sempat ada sesi tanya jawab
Moderator mengakhiri sesi dengan beberapa poin yang disampaikan Pak Ikhwan

Beliau berkata, "Menurut Pak A.R. Fachruddin ada tiga ciri orang baik, yaitu:
1. Bersikap lebih dermawan kepada orang yang pelit
Pak Ikhwan juga bercerita tentang kisahnya "mengobati" temannya yang pelit dengan membawakan orang tsb banyak makanan dan tentunya makanan yang pernah diambil secara diam-diam saat di asrama dulu saking pelitnya, hehe
Tak lupa memberikannya sandal jepit yang gemboknya dulu pernah dirusak sehingga tidak bisa dibuka karena saking tidak maunya meminjamkan sandal kala itu
Usaha Pak Ikhwan dan kawannya berhasil!
Si Fulan pelit "sembuh"
2. Memaafkan kepada orang yang telah menyakiti kita
3. Menyambung silaturahmi dengan orang yang memutus tali persaudaraan"

Kajian yang berbalut cerita dari beliau membuat saya sadar bahwa diri ini masih jauh dari kata pintar, padahal bodoh saja tak punya (seperti kata Rusdi Mathari)
Ilmu saya masih perlu didalami, masih perlu asupan-asupan nutrisi

Tak lupa, kami berfoto bersama Pak Ikhwan
Setelah itu, saya dan beberapa kawan lainnya mendapat kesempatan untuk menjadi makmum beliau saat sholat maghrib

Seingat saya, pada raka'at pertama beliau membaca surat yang isinya dilarang membentak orang tua dan anjuran untuk berkata perkataan yang mulia (kalau tidak salah Q.S. Al-Isra: 23, mohon dikoreksi jika salah)
Saya jadi teringat orang tua saya di "rumah"
Bagaimana saya bersikap terhadap mereka selama ini?
Sejauh mana saya berbakti kepada mereka?
Tentu, masih jauh dari kata sempurna
Maaf untuk segala yang belum saya lakukan Pak, Buk
Terima kasih untuk segala ilmu yang telah diajarkan

Akhir tulisan, "Bolehkah saya memeluk Pak Ikhwan seperti bapak saya sendiri?"
Kalimat yang sangat ingin saya sampaikan kala itu, namun tak cukup nyali
Sungguh terima kasih banyak kepada pak Ikhwan telah menjadi sosok yang sangat menginspirasi dan mengayomi
Semoga kita bertemu kembali

Komentar

Postingan Populer